CSIS: Tak Logis Sri Mulyani Dapat Fee 1% dari IMF

SMI Presidenku

INILAH.COM (2 feb 2011), Jakarta – Tuduhan bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapat 1% dari IMF dalam tiap pinjaman, dinilai tak logis. Sebab, aturan main IMF sangat jelas.

“Kok ada tuduhan seperti itu. Saya yakin, pinjaman IMF (International Monetary Fund) sangat jelas aturan mainnya. Secara teoritis, tuduhan itu tidak masuk akal. Saya melihatnya jauh dari akal,” Kata Pande Radja Silalahi, ekonom senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS) kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (2/2).

Secara teoritas, lanjut Pande, fee 1% untuk Sri Mulyani Indrawati di setiap kali pengajuan pinjaman tidak dimungkinkan oleh IMF sendiri. “Tapi sebenarnya, jika Sri Mulyani benar-benar mendapat fee 1% dari setiap pinjaman, negara bisa menggugat karena dana tersebut merupakan milik negara,” ujarnya.

Dia menegaskan, jika memang tuduhan itu memiliki dasar yang kuat, harus diajukan ke proses hukum baik yang menuduh maupun yang tertuduh. Sebab, seorang mantan penasehat Perdana Menteri melakukan tuduhan konyol.

“Kalau penasehat Thaksin seorang patriot dia harus mempertanggungjawabkannya di hadapun hukum. Sebab, dia berkata sebagai penasehat Thaksin atas nama bangsanya (Thailand),” imbuh Pande Radja.

Diberitakan, Justiani, mantan penasehat Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra mengatakan, kebobrokan ekonomi Indonesia pada dasarnya bersumber dari tim ekonomi SBY yang justru menjual diri ke pihak asing.

“Sri Mulyani jadi sales promotion girl (SPG)-nya IMF, karena mendapat fee 1% dari setiap pinjaman. Jadi, jangan heran, kalau ekonomi RI terus ditentukan pihak asing,” kata Justiani dalam seminar bertajuk ‘Pembangunan Minus Kesejahteraan’ di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (31/1). [ast]

This entry was posted in Analisis Kiprah & Kebijakan SMI. Bookmark the permalink.

Leave a comment